Konsultasi: Dari cinta segitiga sampai belum kepikiran menikah

22 November 2008 comments

Akhir 2007 kemarin aku jadian ma si A selama 1 bulan. Setelah jalan sebulan, aku baru tau dia punya anak istri. Awalnya aku marah banget ma si A dan langsung mutusin dia. ga tau kenapa setelah kejadian itu rasa sayangku pada si A malah semakin bertambah. Aku dah berusaha melupakan semuanya, tapi hasilnya tetep nihil. Semakin aku melupakannya, hatiku malah semaikn sakit.

Akhirnya aku masih komunikasi ma si A. Walaupun status kita tidak pacaran lagi, kita masih tetep kayak yg dulu. Dia janji mau menceraikan istrinya.

Aku sadar bahwa apa yang aku lakukan ini salah, tapi aku ga bisa membohongi persaanq sndiri klo aku masih sayang dia. Aku juga dah berusaha cari cowo laen, tapi bayang2 si A masih melekat di pikiranku.

Setahun lebih aku komunikasi ma si A. Si A bisa mengerti, memahami, menenangkan aku jika da masalah, mengajarkan soal agama, terutama selalu mengingatkan aku jika waktu sholat tiba, bisa sbgai t4 aku curhat dll (itulah yang ku suka dari si A). aku hampir tidak percaya dan tidak bisa menerima kenyataan ini kalo dia dah berkeluarga hingga akhirnya aku jatuh sakit....

Kakak si A juga menyatakan cinta ke aku, tapi ku tolak. Di tahun berikutnya pas lebaran kemarin, kakak si A maen kerumahku. Beberapa hari setelah itu, aku kepikiran terus ma kakak si A.

Aku berfikir, "Gak mungkin dan mustahil kakak si A suka & nembak q, secara q ini kan mantan adiknya." Ga q sangka dan ga q duga, ternyta kakak si A beneran nembak aku dan tanpa pikir panjang aku pun mencintanya karna pikiranku dah kalut ma si A.

Mau ga mau, si A tau semua ini dan dia marah bnget. si A mengancam akan berantem ma kakaknya sendiri kalo aku masih meneruskan hub dengan kakanya. Si A juga menyumpahi aku bahwa aku akan inget dia sampai kapanpun walaupun aku dan nikah kelak. Dari pertengkaran itu aku dah mutusin tuk ga komunikasi / berhub lagi ma si A yang walaupun sebenrnya aku masih sangt menyayangi si A dari pada kakanya.

NB: Jauh sbelum aku masuk dalam kehidupan si A, rumah tangga mereka sudah di ujung tanduk. Sebenernya aku ga mau kalo sampai si A cerai karna itu perbuatan yang dibenci Yang Kuasa.

Yang mau aku tanyakan, apakah semua yang aku lakukan itu salah dan gimana dengan aku menerima kakaknya....?????? Mohon jawaban dan solusinya,
makasih banyak sebelumnya.

Tanggapan M Shodiq Mustika:

1) Bercerai bukanlah perbuatan yang dibenci Tuhan. Dalil yang menyatakan demikian itu merupakan hadis dha'if (lemah), tidak dapat dijadikan sandaran. Namun, apakah mereka akan bercerai ataukah tidak, itu urusan mereka; kita tak usah ikut campur.

2) Daripada menerima kembali si A, lebih baik menerima kakaknya. [Kakahnya itu berstatus single, 'kan?] Hanya saja, berjodoh dengan pria lain akan lebih baik lagi.

3) Untuk pembanding, silakan baca "Konsultasi: Ternyata dia sudah beristri".

Terhadap jawaban singkat itu, sang gadis berkonsultasi lagi:

Sekarang aku baru umur 20th. Aku hidup dalam keluarga yang sederhana. Aku lom mikir merid karena aku masih mikir bgaimana cara membantu mengembalikan kondisi keuangan keluarga aku yang ga stabil. Dari pengalamanku menjalin hubungan dengan seorang cwo selama ini, aku merasa capek karena selalu gagal, sering skit hati terus. Dan aku jadi takut tuk jatuh cinta lagi pada cwo (kecuali kita saling suka baru aku akan menerimanya). Karna kenyataany aku lom menemukan cwo yang menurut hatiku cocok denganku dan aku juga lom bisa menyukai cwo laen, padahal ada be2rp cwo yg berusaha dket dan bilang suka ke aku. Tapi aku selalu menolaknya.

Apa salah yang aku lakukan ini? Aku hanya menuruti kata hati, tapi aku takut suatu saat nanti semuanya berimbas balik ke aku. Maksudq, gantian aku yang susah cari cwo, mengingat keadaan keluarga aku begitu. Apa suatu saat nanti ada cwo yang bisa menyukai aku apa adanya.....?????

Tanggapan M Shodiq Mustika:

Ya, akan ada cowok-cowok yang menyukaimu apa adanya. Pengalaman banyaknya pria yang mendekatimu selama ini mengisyaratkan hal itu. Bayangkan. Yang sudah menikah saja ada yang tertarik padamu, apalagi yang berstatus single, tentu lebih banyak, bukan?

Ya, pacaran itu urusan serius. Kalau memang belum ketemu yang cocok, tak usah memaksakan diri hanya untuk mengejar status "jadian". Toh kamu belum kepikiran untuk segera menikah. Lagipula kau masih muda. Masih panjang jalan terbentang di depanmu.

Perlu kita sadari bahwa berhubungan akrab dengan lawan-jenis itu tidak harus berada dalam kerangka hubungan asmara. Kita bisa menjalin persahabatan tulus dengan para lawan-jenis. Dengan begitu, kita akan semakin saling memahami dengan lawan-jenis. Kita bukan hanya takkan mudah dipermainkan, melainkan juga lebih mampu menjadikan mereka menerima kita apa adanya.

Selain itu, luasnya hubungan dengan para lawan jenis itu insya'allah akan lebih memperlancar rezeki kita. Jadi, sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui, bukan?

Demikian penjelasanku. Ada yang belum jelas?

comments

Komentar Manis