Konsultasi: Keseriusan calon menantu

25 November 2008 comments: 1

Aku mengenal R di Jakarta (39 taun, duda, tanpa anak) dari chatting yang dteruskan dengan sms dan telp saling memberikan perhatian kami masing2, sedangkan aku masih berumur 22 taun di Kediri. Kami berhubungan sudah hampir 2 taun, tapi selama ini kami belum pernah ketemuan sama sekali. Selama ini tidak ada masalah sedikit pun hingga orang tuaku ingin aku mengenalkan R pada mereka.

Sebenarnya R sudah mau kesini bulan pebruari lalu, tapi waktu itu R harus keluar kota karena ada tugas kantornya. Sudah beberapa kali janji mau ksini tp dibatalkannya lagi. Niatanku untuk mengenalkannya sama ortu pun tertunda2, hingga sekarang ortu pun berniat untuk menjodohkan aku dengan orang lain. Tapi aku tdk bisa bohongi perasaanku yang teramat menginginkan R.

Selama ini aku masih bisa menerima alasannya tertundanya R kesini karena perusahaanya lagi mengalami masalah susah dan R tdk berani kesini karena merasa belum cukup mapan untuk menikah lagi, R pun iklas kalo pun aku menikah dengan orang lain, tapi R tetap minta untuk ada hubungan antara kami. Aku susah banget untuk menerima ini. Aku bener2 menginginkan R meski orangnya saja aku blm pernah tau. Inginku menunggu kedatangannya, tapi ortuku sudah tdk ingin mempercayainya lagi.

Aku ada niat untuk menyusulnya ke Jakarta, tapi R memberiku pengertian klo aku tdk blh nekat mengecewakan ortu agar nantinya kami tetap dpt restu dari mereka. Lagian di Jakarta hidupnya belum jelas untuk bisa menghidupiku.

Menurut anda aku harus bagaimana menghadapi smua ini? Aku takut kehilangan R. Kami saling menyayangi. Tolong beri komentar Anda dan terima kasih.

Tanggapan M Shodiq Mustika:

Aku bisa merasakan apa yang kau rasakan saat ini. Aku pun mengerti mengapa kau bisa memaklumi R yang belum jua "memperkenalkan diri" kepada orangtuamu. Bagaimanapun, kamu sudah cukup lama mengenal dia. Daripada orangtuamu atau apalagi diriku, kau lebih tahu mengenai dirinya.

Namun aku pun memaklumi sikap orangtuamu. Mereka belum cukup mengenal R. Tentu mereka merasakan kejanggalan sikap R yang sudah beberapa kali membatalkan niat untuk berkunjung ke rumahmu. Mungkin mereka merasa khawatir jangan-jangan dia hanya mempermainkan dirimu.

Bagi banyak orang, mungkin termasuk bagi orangtuamu, alasan R yang cenderung lebih mementingkan karir itu sulit diterima. Mereka pikir, seorang laki-laki yang serius dalam menjalin hubungan asmara seharusnya berusaha keras menemui kekasihnya. Bila calon mertua "mengundang" (mengharap) kedatangannya, mestinya dia pun berusaha mati-matian untuk memenuhi "undangan" ini. Sesulit apa pun atau sesibuk apa pun, pencinta sejati akan bersedia "mengarungi lautan luas dan mendaki gunung tinggi" demi menjumpai sang kekasih. Pria yang punya segudang alasan untuk tidak segera memenuhi harapan tersebut biasanya dipandang kurang serius.

Saranku, disamping istikharah, bermusyawarahlah dengan orangtuamu. Mintakanlah kesempatan terakhir (misalnya dua atau tiga bulan) bagi R untuk mempersiapkan diri mengunjungi dirimu dan orangtuamu. Kemudian sampaikanlah kepada R bahwa orangtuamu memberi dia kesempatan terakhir itu. Seraya demikian, doronglah R supaya mampu memenuhi harapan orangtuamu itu. Kamu sudah cukup lama mengenal dia, tentu tahu cara efektif untuk "merayu" dia, bukan?

Selama proses ini, tatalah hatimu. Siap-siaplah untuk menghadapi dua kemungkinan: [1] melanjutkan ke hubungan ke tingkat yang lebih serius bila R mampu memenuhi harapan itu atau [2] mengurangi kadar keakraban antara dirimu dan R bila dia tidak bisa memenuhi harapan tersebut. Bersiap-siaplah untuk menghadapi kedua kemungkinan itu, bukan salah satunya saja!

Untuk penjelasanku lainnya yang relevan, silakan simak:

Demikian saranku, semoga bermanfaat. Walaahu a'lam.

comments: 1

Anonymous :

Alhamdulillah...
Blognya asyik, artikelnya menarik.

Komentar Manis