Supaya Si Dia Tidak Marah-Marah Lagi

23 January 2009 comments: 1
Saya menjalin hubungan dengan dia kurang lebih 2 tahun. Kami kenal lewat telp, hingga kini belom pernah bertemu. Selama 22 bulan dia sayang banget sama saya. Terus awal bulan lalu mulailah percekcokan itu dan kami beda pendapat. Perang demi perang berlanjut sehingga membuat kesabaran saya habis sehingga membuat hati saya jengkel dan melontarkan kata2 yg seharusnya tidak kuucapkan. Apalagi kami berdua sudah menganggap seperti suami istri. Orang tua kami semua juga sudah tahu hubungan kami berdua.
Dan di saat kita sama2 dingin, mungkin dia berniat menasehati saya. Tapi waktu itu saya lagi bete bgt sehingga nasehat itu sangat menyinggung perasaanku dan tidak sengaja saya mengucapkan, "ya sudahlah cari saja yang lebih baik dariku, aku banyak kekurangannya ntar kamu menyesal".
Saya sangat bener2 nggak menyangka kl dia menanggapinya serius banget.
akhirnya perang lagi.
Selama 4 hari saya tidak menghubungi dia hati panas banget tapi dibalik itu terbesit rasa kangen karena saya sayang banget sama dia.
Akhirnya saya telp, betapa kagetnya saya dia bener2 berubah dr kanan menjadi kiri. Ada berita juga dr keluarga dia yaitu bapak dia menyuruh dia baikan lagi sama mantannya. Betapa sakitnya hatiku, tapi setelah kutanyakan padanya, dia tdk mau balik sama mantannya dan sekarang Bicaranya sangat tidak sopan (maaf, ngomong jorok). Berani bentakin saya betapa sakitnya saya. Setiap saya telp, busy terus. Dan saya tanyakan, "lagi ngobrol ama siapa?" dia bilang ama pacarnya.
Betapa sakit hati saya....terus hingga hari ini saya coba ublek2 akhirnya sampai disni.
Saya sangat sayang sama dia walau dia selingkuh dan lebih menyakitkan dia nyuruh saya selingkuh juga tapi...jujur saja saya tidak bisa karena saya sangat menyayanginya.
Tolong saya BERIKAN SAYA SOLUSI BAGAIMANA MEMBUAT DIA SAYANG LAGI SAMA SAYA, TIDAK SELINGKUH (saya g tau pasti dia selingkuh apa tidak atau baikan lagi sama mantannya) DAN SUPAYA DIA BAIK LAGI TIDAK MARAH2 LAGI.

Jawaban M Shodiq Mustika:

Yang aku tangkap, akar masalahnya ada dua:

1) Komunikasi bermedia sering menimbulkan kesalahpahaman. Sebab, pesan nonverbalnya lebih sulit dipahami.

2) Bahasa pria itu biasanya berbeda dengan bahasa wanita. Pria memperlakukan kata-kata sebagai wujud dari pikiran secara eksak/denotatif; wanita memperlakukan kata-kata sebagai ungkapan perasaan secara simbolis/konotatif. (Contohnya, bila kau mengatakan "ya sudahlah cari saja yang lebih baik dariku, aku banyak kekurangannya ntar kamu menyesal", maka sudah sewajarnya bila dia menanggapinya serius banget. Sebab, pria pada umumnya memang menyimak kata-kata secara eksak.)

Solusinya:

1) Ciptakanlah kesempatan yang lebih banyak untuk komunikasi tatap-muka. Ada banyak pesan nonverbal dalam komunikasi tatapmuka yang memungkinkan kedua pihak untuk lebih saling memahami.

2) Supaya tidak salah paham bila berkomunikasi dengan lawan-jenis melalui media, jangan buru-buru mengambil kesimpulan dari kata-katanya. Lebih baik, kau minta konfirmasi, "Dari kata-katamu, aku ambil kesimpulan sementara, yaitu ..... Apakah kesimpulan sementara ini sudah tepat?" Alternatifnya, bertanyalah, "Aku kurang mengerti maksudmu. Dapatkah kau menjelaskannya dengan lebih lengkap?"

3) Supaya tidak disalahpahami bila berkomunikasi dengan pria melalui media, perbanyaklah kata-kata yang bermakna tunggal; kurangilah kata-kata yang bermakna ganda. Jadi, kalau memang tidak ingin si dia mencari yang lain, katakan terus terang, "Jangan cari wanita lain, ya! Aku tak rela."

4) Ketika pria sedang marah, jangan buru-buru mencoba berkomunikasi dengannya (apalagi mengajaknya bertengkar lagi). Dalam keadaan begitu, pria pada umumnya memilih menarik diri dan tidak mau diganggu. Tunggulah sampai dia merasa tenang, lalu barulah kau coba berkomunikasi lagi dengannya secara perlahan-lahan. (Lihat artikel "Konsultasi: Bila cowok tersinggung oleh ulah cewek".)

5) Dalam upaya berkomunikasi lagi dengannya itu, mulailah dari sekadar sapaan atau "basa-basi". Pokoknya yang ringan-ringan dulu. Jangan langsung mengajak dia membicarakan persoalan serius, apalagi persoalan yang sebelumnya telah membuat kalian bertengkar. Bila dia sudah kembali hangat dalam berkomunikasi denganmu, barulah itu saat yang tepat untuk membicarakan persoalan serius atau pun persoalan lain yang memicu pertengkaran kalian sebelumnya.

6) Lengkapilah ikhtiar-ikhtiar tersebut dengan doa/dzikir yang relevan. Untuk itu, silakan simak buku Doa & Zikir Cinta.

Demikian saranku. Selamat berikhtiar dan berdoa.
--> Read more...

Cewek ngejar cowok, baiknya gimana?

08 January 2009 comments: 1

Cewek naksir duluan, ini sih udah biasa. Cewek ngejar2 cowok, ini dia yang "luar biasa". Kau pun tentu udah ngerti, masyarakat kita pada umumnya memandang rendah perempuan yang agak "agresif", apalagi yang sangat "agresif". Trus, apakah cewek tak perlu ikhtiar tuk dapetin jodoh terbaik bagi dirinya?

Perlu, dong! (Lihat artikel “Karena sudah ditakdirkan, perlukah mencari jodoh?”) Cuman, caranya mesti elegan, biar gak terkesan cewek murahan. Mau tahu? Okay. Nih, aku kasih tip-nya!

Selangkah demi Selangkah

Prinsip pertama, jangan nembak secara mendadak! Sebelum nembak, jalinlah lebih dahulu keakraban dengannya. Ekspresikanlah cintamu secara bertahap, mulai dari yang sangat samar-samar. Mulai dari memperlihatkan perhatian yang kecil, lalu besar dan kemudian semakin besar kepadanya. Kalau sudah tampak gelagat bahwa dia bertanya-tanya mengapa kau menaruh perhatian besar kepadanya, barulah itu waktu yang tepat untuk katakan cinta.

Aku sudah pernah menyampaikan tip ini di artikel "Cara nembak cewek tanpa dimaki-maki bila dia tolak, tapi membuatnya terharu kalau dia terima". Cuman, ini bukan prinsip utama bagi cowok yang pedekate ama cewek. Lain halnya bagi cewek yang lagi "ngejar2" cowok. Menurutku, inilah prinsip terpenting.

Beri perhatian dikit-dikit aja, tapi sering!

Yang kumaksud dengan sering ini bukan setiap satu jam sekali berkomunikasi dengannya. Bagi cowok, berkomunikasi setiap 1-2 hari sekali pun sudah tergolong sering, walau setiap kalinya beberapa menit saja.

Kalo ngobrol dengannya, gak usah berlama-lama. Cowok biasanya nggak suka berpanjang-lebar dalam berbincang-bincang (kecuali dengan cewek yang sedang dia taksir). Jadi, singkat-singkat aja! Jangan seperti ngerumpi ama sesama cewek!

Beri dia perhatian sesuai dengan kadar yang bisa dia terima

Kaum pria tuh biasanya mengutamakan kemandirian. Kalau kau menaruh perhatian terlalu besar, harga dirinya bisa terusik. Mungkin dia akan menganggap dirimu kurang menghargai dirinya. Malah, bisa pula dikiranya kau berusaha menguasai dirinya.

Perhatian dari cewek yang terlalu besar di mata cowok itu biasanya berupa nasihat yang tidak dia minta atau pun kritik tajam terhadap dirinya. Supaya tidak terlalu besar, perhatianmu sebaiknya berupa pertanyaan atau pun "basa-basi" (say hello, titip salam, tanya "udah makan, belum?", dsb). "Basa-basi" itu merupakan keahlian cewek yang biasanya menakjubkan dalam pandangan cowok.

Ajukan pertanyaan yang sesuai dengan keahiannya

Cowok tuh pada umumnya seneng banget kalo ditanyai oleh cewek. Cuman, jangan segala hal kau tanyakan kepadanya. Bisa-bisa kau dianggap o'on (kayak Welas di sinetron "Suami-Suami Takut Istri").

Jenis pertanyaan yang paling disukai cowok tuh adalah yang sesuai ama bidang keahliannya. Kalau kau tanyai dia masalah yang ibaratnya udah jadi "santapan sehari-harinya", dia akan menganggapmu menghargainya. Sebaliknya, kalau kau tanyai dia sesuatu yang tidak dia kuasai sedikit pun, bisa saja dia menyangka kau nge-tes dia doang.

Gitu aja dulu, deh, kiat-kiat dariku kali ini. Selamat berjuang, ya!

--> Read more...

Komentar Manis